Updatebanget.id – Lebih dari 20 rudal telah diluncurkan dari Lebanon selatan menuju Israel dan Dataran Tinggi Golan yang diduduki oleh mereka. Hingga saat ini, belum ada pihak yang mengklaim tanggung jawab atas serangan ini. Namun, milisi yang berbasis di Lebanon selatan, yaitu Hizbullah, dikabarkan terlibat dalam pertukaran tembakan rudal dengan Israel, seperti yang dilaporkan oleh Reuters.
Dalam konteks terpisah, Naim Qassem, wakil sekretaris jenderal Hizbullah, menyatakan bahwa eskalasi pertempuran di perbatasan memiliki tujuan jelas, yaitu untuk memberikan pesan tegas kepada Israel dan Amerika Serikat.
“Jika konflik ini terus berlanjut, maka akan muncul konsekuensi serius. Hizbullah berpartisipasi dalam upaya mengurangi tekanan yang ada di Gaza,” kata Qassem dalam wawancara dengan media Amerika Serikat.
Qassem juga menambahkan bahwa Hizbullah sedang melakukan serangan terhadap Israel sementara kelompok yang mendapatkan dukungan dari Iran sedang menyerang personel Amerika Serikat. Hal ini dilakukan dengan maksud untuk menyampaikan pesan yang bertujuan menghentikan serangan yang terjadi di Gaza.
“Mereka yang berada di Poros Perlawanan telah melihat bahwa dalangnya adalah Amerika,” ujar Qassem, dikutip dari Al Jazeera.
Qassem juga mengatakan mereka yang menyerang AS memiliki prinsip bahwa negara itu harus berhenti menyulut konflik.
Ia lalu mempertanyakan sikap AS dan seluruh dunia yang mengklaim punya hak untuk berpihak ke Israel, yang meluncurkan invasi ke Palestina dan menewaskan banyak korban sipil.
“Sementara kami tidak mempunyai hak untuk mendukung rakyat kami dan orang-orang yang kami cintai di Palestina dan wilayahnya?” ungkap Qassem.
Serangan tersebut juga muncul usai serangan Israel menewaskan tiga anak-anak dan sang nenek di Lebanon selatan.
“Perlawanan akan memberikan respons ganda terhadap setiap agresi yang menargetkan warga sipil,” kata anggota parlemen Hizbullah Ali Fayyad saat pemakaman empat korban itu.
Pihak berwenang Lebanon sebelumnya mengatakan serangan Israel menghantam mobil yang ditumpangi keluarga tersebut pada akhir pekan lalu.
Militer Israel sementara itu, menyatakan pasukan mereka menyerang kendaraan yang “diidentifikasi sebagai angkutan yang diduga teroris.”
Perbatasan Israel-Lebanon bergejolak saat pasukan Zionis perang dengan milisi di Palestina, Hamas sejak 7 Oktober.
Dalam pidato perdana sejak perang pecah, pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah mengatakan milisi ini ingin segera menghentikan perang di Gaza.
“Kita harus mengakhiri perang di Gaza. Yang kedua, perjuangan perlawanan di Gaza khususnya Hamas untuk meraih kemenangan,” kata Nasrallah.