Rumah sakit Indonesia di Gaza utara telah ‘tidak berfungsi sama sekali’ karena kurangnya pasokan dan banyaknya pasien yang harus ditangani, sementara pengeboman terus berlangsung, kata Kepala RS Indonesia, Atef al-Kahlout.
Rekaman dari rumah sakit di Beit Lahiya di Jalur Gaza utara itu menunjukkan warga Palestina yang terluka berada di lorong-lorong fasilitas tersebut dan berbaring di tengah genangan darah.
“Kami tidak dapat menawarkan layanan apa pun lagi… kami tidak dapat menawarkan tempat tidur apa pun kepada pasien,” kata al-Kahlout kepada Al Jazeera (16/11).
RS Indonesia memiliki kapasitas untuk 140 pasien, tetapi saat ini ada 500 pasien yang harus ditangani, dengan 45 di antaranya harus segera mendapatkan operasi bedah.