Updatebanget.id – Melalui analisis citra dan video satelit, tampaknya serangan militer Israel di Jalur Gaza semakin mendekati kota Gaza, yang merupakan pusat kota terbesar dan paling padat di wilayah Palestina. Militer Israel telah mulai bergerak menuju Jalur Gaza dari beberapa titik akses. Pada tanggal 28 Oktober, tank-tank Israel ditempatkan di tiga lokasi di perbatasan utara Jalur Gaza.
Kemudian, pada tanggal 31 Oktober, pasukan militer Israel memasuki Jalur Gaza melalui Beit Hanoun dan bergerak ke arah selatan menuju Kota Gaza. Pada hari yang sama, pasukan Israel Defense Forces (IDF) tiba di bagian utara Kota Gaza.
Pada Rabu, 1 November, citra satelit dari Badan Antariksa Eropa menunjukkan indikasi bahwa pasukan Israel hanya berjarak sekitar satu kilometer dari Kota Gaza dan tampak mereka sedang mengelilingi kota tersebut. CNN melaporkan bahwa dari citra tersebut, terlihat jejak kendaraan lapis baja berat yang melintasi jalan-jalan di Jalur Gaza menuju ke pusat kota Gaza.
Hingga pada Jumat (3/11) waktu setempat, jurubicara IDF menyebut pihaknya sudah mengepung Kota Gaza baik dari darat, laut, dan udara.
“Tentara IDF mengepung Gaza dari udara, darat, dan laut, mengelilingi kota Gaza dan sekitarnya,” kata juru bicara IDF, Daniel Hagari. Ia juga menyebut tentaranya “menghancurkan infrastruktur” warga Palestina disana dan membunuh para prajurit “teroris”.
Citra satelit dan rekaman video juga menunjukkan militer Israel di Jalan Salah Al-Din, sebuah jalan raya yang membentang sepanjang Jalur Gaza.
Mereka menghalangi siapapun yang berada di Kota Gaza bergerak ke Selatan, meski sebelumnya mereka juga meminta warga evakuasi ke selatan.
Sebuah video yang muncul pada Senin (30/10) karya jurnalis Palestina, Yousif Al Saifi, menunjukkan tank Israel melepaskan tembakan ke sebuah mobil di jalan.
Serangan Israel ke Palestina ini membuat jumlah korban sipil semakin berjatuhan di Jalur Gaza yang sudah dikepung Israel selama beberapa dekade.
Tercatat, setidaknya ada lebih dari 9.150 orang Palestina di Gaza tewas, menambah panjang daftar korban di wilayah sempit berpopulasi padat itu.
Israel juga memblokade suplai bahan bakar ke Gaza, yang membuat masyarakat dan rumah sakit di Jalur Gaza tak memiliki listrik.
Selain itu, Israel juga melakukan serangan ke kamp pengungsian dan ambulans yang sedang melakukan konvoi medis. Hal ini dianggap sebagai pelanggaran hukum kemanusiaan.
PBB pada Jumat (3/11) sudah menyatakan bahwa para bayi yang baru lahir, perempuan, dan anak-anak “secara tidak proporsional menanggung beban” atas agresi ini.
“Pemboman, fasilitas kesehatan yang rusak atau tidak berfungsi, pengungsian dalam jumlah besar, pasokan air dan listrik yang habis, serta terbatasnya akses terhadap makanan dan obat-obatan, sangat mengganggu layanan kesehatan ibu, bayi baru lahir, dan anak,” kata PBB dalam pernyataan bersama mereka.
Kementerian Kesehatan Palestina di Ramallah juga menyebut sebanyak lebih dari 23 ribu orang di Jalur Gaza terluka karena agresi dan peperangan ini.
Laporan kementerian menyatakan bahwa hampir 73% kematian terjadi pada kelompok rentan, termasuk anak-anak, perempuan, dan orang lanjut usia.