updatebanget.id – Erina Gudono, istri dari Kaesang Pangarep, kembali menjadi sorotan publik setelah postingan gaya hidup mewahnya di Amerika Serikat menuai kritik, terutama di tengah aksi demo RUU Pilkada pada Kamis, 22 Agustus 2024. Tidak hanya itu, rumor yang menyebutkan bahwa menantu Presiden Joko Widodo ini mengalami masalah bau ketiak pun semakin ramai dibicarakan di media sosial.
Rumor tentang bau ketiak Erina Gudono menjadi perbincangan hangat dan bahkan sempat menjadi trending topic di platform media sosial X (Twitter). Banyak warganet yang memberikan berbagai klaim dan bukti terkait isu ini, yang semakin memperkeruh keadaan.
Fakta Erina Gudono yang Diklaim Mengalami Masalah Bau Ketiak
Salah satu yang turut memberikan konfirmasi adalah Shania Hamdun, finalis ajang Puteri Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta. Shania, yang merupakan rekan sesama kontestan Erina di ajang kecantikan tersebut, turut membahas rumor yang sedang hangat terkait masalah bau ketiak yang dialami oleh Erina Gudono.
Isu ini pun menjadi pembicaraan hangat di berbagai platform sosial media, menambah panjang daftar kontroversi yang melibatkan figur publik tersebut. “Desclaimer, orang tersebut beneran bau ketiak dan bau badan. Ini fakta, jangan tanya lagi lewat DM, cape banget balesin tentang orang ini,” tulis Shania Hamdun melalui Instagram pribadinya yang diunggah ulang oleh akun gosip, dikutip dari Grid.ID pada Sabtu (24/8/2024).
Selain mengkonfirmasi rumor tersebut, Shania juga membahas masa-masa ikut ajang kecantikan bersama Erina. Dalam postingan yang dibagikannya, Shania menulis dan menyinggung soal rasa sakit hatinya 3 tahun lalu kepada Erina. Dimana akhirnya segala keborokan Erina Gudono di masa lalu mulai terbongkar satu per satu.
“Terima kasih ya Allah. Grateful, sakit hatiku tiga tahun yang lalu, terbalas begitu saja tanpa menyentuh dan tanpa usaha apapun, tiba-tiba busuknya ketahuan se-Indonesia,” tulis Shania Hamdun.
Meski tak menjelaskan secara rinci, publik menduga hal itu berkaitan dengan sesuatu yang terjadi tatkala Shania dan Erina menjadi finalis kontes Puteri Indonesia DIY.
Shania mengaku, kala itu ia harus menahan pahitnya dihujat meski telah membeberkan fakta yang diduga terkait kecurangan yang telah dilakukan oleh menantu dari Presiden Jokowi itu.
“Intinya, aku sudah sampaikan saat itu. Aku sudah memberi tahu kalian. Aku bukan orang yang suka buat drama, di 2021 pun aku hanya menyampaikan fakta. Sayangnya aku belum bisa kasih bukti yang kuat sehingga aku yang dihujat karena dianggap tak terima kekalahan,” beber Shania Hamdun.
Shania juga enggan menjelaskan lebih lanjut dan membiarkan warganet untuk menyimpulkannya sendiri. Perihal apakah ucapannya hanya hoax belaka atau memang begitu adanya.
“Sekarang, satu per satu sifat orang tersebut terbuka begitu saja. Jadi, silakan simpulkan sendiri, apapun yang pernah dilakukan sampai saat ini, apakah murni atau settingan?Apakah tulus atau hanya untuk validasi,” imbuh Shania Hamdun.
Selain rumor bau ketiak, publik juga ramai-ramai membagikan template pencabutan beasiswa S2 untuk Erina Gudono di media sosial. Ini sebagai bentuk kemarahan warganet karena sikap menantu Presiden Joko Widodo dinilai tidak memiliki empati.
Erina tampak asyik memamerkan gaya hidup hedon di Amerika di tengah masyarakat demo RUU Pilkada yang diduga untuk meloloskan Kaesang nyalon di Pilkada Jateng 2024.
Selain itu, Erina juga mengunggah foto sedang memakan roti Rp 400 ribu hingga berbelanja stroller bayi seharga puluhan juta di Amerika Serikat. Seorang warganet sampai membuat template e-mail untuk dikirim.
Dalam cuitan template suratnya itu, warganet meminta Unniversity of Pennsylvania untuk mempertimbangkan pencabutan beasiswa untuk Erina Gudono.
“Kami khawatir dengan hubungan ini mungkin mencerminkan komitmen universitas untuk berpegang erart pada keadilan dan tanggung jawab sosial,” tertulis dalam surat tersebut, pada Sabtu (24/8/2024).
Baca Juga : Profil Erina Gudono, Menantu Jokowi yang Menjadi Sorotan dengan Gaya Hidup di ASv
Berikut ini tamplate lengkapnya yang bersumber dari akun x @deeydnr.
Subject: Inquiry Regarding Admission Decision for Erina Gudono Dear [Lecturer’s Name],
I hope this message finds you well. I am writing to discuss a matter of concern regarding the recent admission of Erina Gudono into the Master of Science program at the School of Social Policy and Practice (SP2) at the University of Pennsylvania.
It has come to our attention that Erina Gudono’s family has historical ties to a regime in Indonesia known for its authoritarian governance, which has significantly impacted various segments of society, particularly those less fortunate. In light of the current political climate in Indonesia, which is undergoing considerable change, the acceptance of an individual with such a background into a program dedicated to social justice and policy raises thoughtful considerations.
We are concerned about how this affiliation might reflect on the university’s commitment to principles of justice, equity, and social responsibility. It is with this in mind that we respectfully request the university to review the decision regarding Erina Gudono’s admission and scholarship.
This request is made in the spirit of ensuring that the university continues to uphold its esteemed values. We appreciate your understanding and the gravity with which you might consider this matter. Thank you for your attention to this sensitive issue.
Yours sincerely,
The Indonesian people On behalf of concerned individuals.
Bila diterjemahkan dalam bahasa Indonesia :
Perihal Pertanyaan Mengenai Keputusan Penerimaan Erina Gudono
Yth. [Nama Dosen],
Saya harap pesan ini sampai kepada Anda dengan baik. Saya menulis untuk membahas masalah yang memprihatinkan terkait penerimaan Erina Gudono ke dalam program Master of Science di School of Social Policy and Practice (SP2) di University of Pennsylvania.
Telah menjadi perhatian kami bahwa keluarga Erina Gudono memiliki hubungan historis dengan rezim di Indonesia yang dikenal dengan pemerintahan otoriternya, yang secara signifikan berdampak pada berbagai segmen masyarakat, terutama mereka yang kurang beruntung. Mengingat iklim politik di Indonesia saat ini, yang sedang mengalami perubahan yang cukup besar, penerimaan seseorang dengan latar belakang seperti itu ke dalam program yang didedikasikan untuk keadilan sosial dan kebijakan menimbulkan pertimbangan yang bijaksana.
Kami prihatin dengan bagaimana afiliasi ini dapat merefleksikan komitmen universitas terhadap prinsip-prinsip keadilan, kesetaraan, dan tanggung jawab sosial. Dengan pemikiran ini, kami dengan hormat meminta universitas untuk meninjau kembali keputusan mengenai penerimaan dan beasiswa Erina Gudono. Permohonan ini dibuat dengan semangat untuk memastikan bahwa universitas terus menjunjung tinggi nilai-nilai yang dihormati.
Kami menghargai pengertian Anda dan kesungguhan Anda dalam mempertimbangkan masalah ini. Terima kasih atas perhatian Anda terhadap masalah sensitif ini.
Hormat kami, Hormat kami,
Masyarakat Indonesia
Atas nama individu yang bersangkutan.
Hingga artikel ini ditulis, Sabtu pagi (24/8/2024), template cuitan tersebut telah dilihat sebanyak 413,5 ribu kali. Sebagai informasi, Erina Gudono berkuliah di University of Pennsylvania jurusan School of Social Policy and Practice. Erina yang kini tengah mengandung trimester ketiga itu memulai semester baru pada akhir Agustus 2024.