Tepat hari ini, Rabu 22 Februari 2023, Indonesia diguncang gempa bumi sebanyak tiga kali. Kira-kira kota mana saja?
Gempa bumi dan Indonesia tidak pernah terlepas oleh bencana alam satu ini.
Kota pertama berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG menyebutkan wilayah Sinabang, Provinsi Aceh yang terjadi pada pukul 02:22 WIB.
BMKG melaporkan episenter gempa pada koordinat garis Lintang 2.05 dan Bujur 94,22. Gempa ini berkekuatan magnitudo 5,4 dengan kedalaman 10 meter.
Kemudian kota kedua berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG adalah wilayah Kota Jayapura, Provinsi Papua dengan kekuatan 2,5 dan kedalaman 10 kilometer.
Gempa bumi wilayah Kota Jayapura terjadi pada pagi hari pukul 06.46 WIB dengan pusat gempa di laut 10 kilometer barat laut Kota Jayapura.
Episenter gempa pada koordinat 2,45 Lintang Selatan (LS)-140.71 Bujur Timur (BT) berdasarkan laporan dari BMKG.
Kemudian, kota ketiga adalah Maluku Tenggara Barat, Provinsi Maluku yang terjadi pada sore hari pukul 16.34 WIB.
Gempa di Maluku Tenggara Barat berkekuatan 5,9 magnitudo dan kedalaman 139 kilometer.
Berdasarkan laporan dari BMKG menyebutkan bahwa gempa ini dipicu oleh aktivitas subduksi Laut Banda.
Subduksi sendiri merupakan kerak bumi yang mengalami pergerakan dan menimbulkan sejumlah lekukan, lipatan, retakan, patahan dan membentuk tinggi rendah atau relatif pada permukaan bumi.
Episenter gempa dilaporkan pada koordinat 7.18 Lintang Selatan (LS)-129.62 Bujur Timur (BT).
Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan daerah yang rawan bencana gempa bumi mengingat posisi geografis Indonesia yang berada pada lempeng besar dunia.
Fenomena gempa bumi sangat sulit diprediksi dan salah satu bencana terbesar di Indonesia.
Sebagian besar gempa bumi di Indonesia bersumber dari zona subduksi dan sesar aktif di darat.
Dengan melihat letak atau kondisi wilayah Indonesia yang rawan bencana gempa, baik seluruh pemerintah dan masyarakat diharapkan untuk selalu waspada terhadap bencana ini.
Semua informasi dan teknologi untuk mendeteksi gempa bumi diperlukan untuk penanganan, pencegahan, dan mengurangi risiko dari bahaya gempa.
Selain dari penggunaan teknologi untuk mendeteksi gempa, diperlukan mitigasi bencana untuk mengurangi risiko yang disebabkan oleh gempa bumi.