Updatebanget.id – Musim panen tembakau di Kabupaten Lamongan menghasilkan berita baik bagi para petani. Kualitas tembakau sangat baik, dan harga tembakau terus mengalami peningkatan.
Bisa dikatakan, hasil panen tembakau dari petani di Lamongan saat ini memiliki nilai emas, mengingat harga tembakau terus meningkat pada musim panen tahun 2023 ini.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DKPP) Kabupaten Lamongan, Mohammad Wahyudi, merasa bersyukur atas hasil produksi tembakau yang luar biasa di Lamongan.
“Alhamdulillah, saat ini harga tembakau rajangan tembus di angka Rp 51 ribu sampai Rp 54 ribu per kilogram,” kata Wahyudi, Jumat (13/10/2023).
Harga itu, berlaku merata di semua sentra tembakau 8 kecamatan di Lamongan.
Dikatakan, bahwa bulan Oktober ini merupakan masa akhir panen tembakau untuk semua varietas, meliputi varietas Jawa Manilo, Jawa Jinten dan Virginia.
“Saat ini sudah pada tahap panen daun pucuk. Meski panen diujung, tidak mempengaruhi tingginya harga tembakau. Artinya harganya tetap stabil,” ungkap Wahyudi.
Dari tahun ke tahun, luas area tanam tembakau di Lamongan terus bertambah. Terdata, musim tanam tembakau tahun 2023 ini, cukup luas mencapai 8.337 hektare dari tahun sebelumnya.
“Jadi keberuntungan petani tembakau tahun ini sangat membahagiakan. Selain harga jual yang tinggi, tahun ini juga mengalami peningkatan luas tanam tembakau Lamongan meningkat 50 persen, jika dibandingkan tahun 2022,” jelas Wahyudi.
Wahyudi juga mengatakan, tingginya harga jual tembakau akan berdampak pada meningkatnya kesejahteraan petani tembakau. Terutama petani di 8 kecamatan yang menjadi daerah penghasil tembakau yaitu Kecamatan Ngimbang, Mantup, Sambeng, Sukorame, Bluluk, Modo, Kedungpring dan Sugio.
Para petani tembakau di 8 kecamatan tersebut, dipastikan akan menikmati dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT). Yaitu bagian dari transfer ke daerah lain yang dibagikan provinsi dan atau provinsi penghasil tembakau.
Bisa berupa bantuan peralatan pertanian, jaminan asuransi bagi petani serta bantuan untuk kesehatan bagi masyarakat petani tembakau.
“Ada banyak ragam bantuan dana dari DBHCHT,” pungkas Wahyudi.
