Updatebanget.id – Beberapa media asing memberikan perhatian khusus terhadap pertemuan antara Presiden Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), dan Presiden Joe Biden di Amerika Serikat pada Senin (13/11). Media berbasis di AS, seperti Washington Post, merilis laporan melalui materi audio visual yang diunggah di kanal YouTube mereka.
Laporan tersebut berjudul, “Presiden Indonesia Mendorong Biden untuk Gencatan Senjata di Gaza.”
Video tersebut hanya menyoroti seruan Jokowi kepada Biden untuk mendukung gencatan senjata.
Media Qatar, Al Jazeera, juga memberikan liputan dengan judul “Presiden Indonesia Joko Widodo Desak Biden untuk Mengakhiri Kekejaman di Gaza.”
Dalam paragraf pertamanya, Al Jazeera menulis bahwa Jokowi menekan Biden agar melakukan lebih banyak untuk mengakhiri “kekejaman” di Gaza. Jokowi juga meminta Presiden AS untuk mendukung seruan gencatan senjata.
“Indonesia meminta AS untuk berbuat lebih banyak demi menghentikan kekejaman di Gaza. Gencatan senjata adalah suatu keharusan demi kemanusiaan,” kata Jokowi di Washington.
Media yang berbasis di Inggris, The Diplomat, juga melaporkan narasi serupa.
Mereka menulis artikel berjudul “Presiden Indonesia Jokowi desak Biden berbuat lebih banyak untuk akhiri kekejaman di Gaza.”
The Diplomat juga mencantumkan pernyataan Gedung Putih soal kerja sama kedua negara yang turut dibahas.
“[AS-Indonesia menjalin kemitraan strategis komprehensif] menandai era baru yang bersejarah dalam hubungan bilateral kita,” kata pejabat AS
Mereka juga sepakat untuk memperluas kerja sama di berbagai bidang termasuk keamanan siber, keamanan maritim, dan kerja sama pertahanan.
Selain itu, kedua negara juga menyepakati upaya bersama untuk mendukung jaringan listrik Indonesia dan meningkatkan kualitas udara di Asia Tenggara, serta komitmen terkait iklim lain.
Pertemuan kedua pemimpin itu berlangsung usai lebih dari satu bulan Israel melancarkan agresi ke Gaza.
Sebelum bertemu Biden, Jokowi menghadiri konferensi tingkat tinggi (KTT) luar biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dan Liga Arab di Riyadh pada pekan lalu.
KTT itu membahas krisis di Gaza dan langkah yang ditempuh mereka dalam menyikapi agresi Israel.
Israel melancarkan agresi ke Gaza sejak 7 Oktober. Hari-hari setelah itu, mereka terus menggempur objek sipil.
Hingga kini, lebih dari 11.000 orang meninggal. Dari jumlah tersebut, 70 persen di antaranya perempuan dan anak-anak.
