Updatebanget.id – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengejutkan dengan reaksi cepat terhadap pernyataan kontroversial seorang menteri pemerintahannya yang menyebut kemungkinan penggunaan senjata nuklir dalam konflik di Jalur Gaza. Ancaman ini memicu ketegangan internal dan eksternal yang signifikan.
Dalam responsnya, kantor Perdana Menteri Netanyahu merilis pernyataan resmi yang mengumumkan bahwa Menteri Warisan Budaya Israel, Amihay Eliyahu, telah di-suspend dari sejumlah pertemuan pemerintahan “sampai ada pemberitahuan lebih lanjut.” Pernyataan tersebut mencoba menenangkan dampak dari pernyataan Eliyahu yang dianggap “tidak didasarkan pada kenyataan.”
Netanyahu menegaskan bahwa Israel dan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) berkomitmen untuk beroperasi sesuai dengan standar tertinggi hukum internasional demi menghindari cedera bagi warga sipil yang tidak bersalah. Ia menegaskan bahwa pendekatan tersebut akan terus dipegang hingga mencapai kemenangan dalam konflik tersebut.
Hukuman atas Eliyahu ini diberlakukan setelah menteri tersebut mengeluarkan pernyataan kontroversial dalam sebuah wawancara radio, menggambarkan opsi penggunaan senjata nuklir sebagai salah satu pilihan dalam konflik di wilayah Palestina. Pernyataan tersebut, yang diutarakan oleh anggota partai sayap kanan Otzma Yehudit, menimbulkan banyak perdebatan dan keprihatinan di dalam maupun di luar Israel.
Menteri Israel Mengancam Penggunaan Senjata Nuklir di Gaza, Netanyahu Bereaksi
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengejutkan dengan reaksi cepat terhadap pernyataan kontroversial seorang menteri pemerintahannya yang menyebut kemungkinan penggunaan senjata nuklir dalam konflik di Jalur Gaza. Ancaman ini memicu ketegangan internal dan eksternal yang signifikan.
Dalam responsnya, kantor Perdana Menteri Netanyahu merilis pernyataan resmi yang mengumumkan bahwa Menteri Warisan Budaya Israel, Amihay Eliyahu, telah di-suspend dari sejumlah pertemuan pemerintahan “sampai ada pemberitahuan lebih lanjut.” Pernyataan tersebut mencoba menenangkan dampak dari pernyataan Eliyahu yang dianggap “tidak didasarkan pada kenyataan.”
Netanyahu menegaskan bahwa Israel dan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) berkomitmen untuk beroperasi sesuai dengan standar tertinggi hukum internasional demi menghindari cedera bagi warga sipil yang tidak bersalah. Ia menegaskan bahwa pendekatan tersebut akan terus dipegang hingga mencapai kemenangan dalam konflik tersebut.
Hukuman atas Eliyahu ini diberlakukan setelah menteri tersebut mengeluarkan pernyataan kontroversial dalam sebuah wawancara radio, menggambarkan opsi penggunaan senjata nuklir sebagai salah satu pilihan dalam konflik di wilayah Palestina. Pernyataan tersebut, yang diutarakan oleh anggota partai sayap kanan Otzma Yehudit, menimbulkan banyak perdebatan dan keprihatinan di dalam maupun di luar Israel.
Pernyataan Eliyahu lantas mendapat kecaman keras dari seluruh negara Arab. Seorang pejabat Amerika Serikat bahkan turut menyebut pernyataannya itu “tidak pantas.”
“Pernyataan rasialis Menteri Israel Eliyahu telah terungkap. Dia tidak hanya mengakui bahwa mereka memiliki senjata nuklir, tapi juga menegaskan realitas pandangan rasis yang menjijikkan terhadap rakyat Palestina,” bunyi pernyataan bersama Liga Negara-negara Arab.
“Jelas itu adalah pernyataan yang tidak pantas dan perdana menteri telah sangat jelas mengatakan bahwa dia [Eliyahu] tidak bicara atas nama pemerintah,” kata seorang pejabat senior Kementerian Luar Negeri AS.
Pemimpin oposisi Israel, Yair Lapid, juga sampai menyerukan pemecatan kepada Eliyahu atas pernyataannya. Lapid menyebut pernyataan Eliyahu “mengejutkan dan gila oleh seorang menteri yang tidak bertanggung jawab.”
“Dia merugikan keluarga korban penculikan, merugikan masyarakat Israel dan merusak kedudukan internasional kami,” ucapnya di X, seperti dikutip Anadolu Ajansi.
Baik Eliyahu maupun pemimpin partainya sendiri tidak termasuk dalam kabinet perang, kabinet baru bentukan Netanyahu yang mengurus soal agresi di Gaza. Mereka juga tidak punya pengetahuan mendalam soal kemampuan nuklir Israel.
Setelah membuat heboh, Eliyahu membuat pernyataan di media sosial bahwa ucapannya itu hanyalah metafora.
“Siapa pun yang paham sudah pasti tahu bahwa pernyataan soal nuklir tersebut adalah metaforis,” ucapnya.
Namun dia menambahkan, “Tanggapan yang kuat dan tidak proporsional terhadap terorisme pasti diperlukan, yang akan menjelaskan kepada Nazi dan pendukungnya bahwa terorisme tidak berharga.”
Juru bicara Hamas, sementara itu, menyatakan bahwa Eliyahu mewakili “terorisme kriminal Israel yang belum pernah terjadi sebelumnya (yang) merupakan bahaya bagi seluruh wilayah dan dunia.”