Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Misteri Sebelum Lengan Cewek Lamongan Putus Dibacok: Baru Pulang Umroh dan Kejadian Mengejutkan di Tengah Malam

screenshot 2383

Updatebanget.id – Ternyata, sebelum terjadinya insiden tragis di mana lengan kanan RA (14), seorang remaja perempuan asal Lamongan, putus akibat serangan pembacokan yang dilakukan oleh orang tak dikenal (OTK), ada beberapa kejadian yang mencurigakan.

Insiden pembacokan tersebut terjadi di Jalan Raya Tuban-Babat, lebih tepatnya di Desa Bunut, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban, pada dini hari Rabu (1 November 2023).

Mungkin yang membuat peristiwa ini semakin mengejutkan adalah bahwa hanya dua hari sebelumnya, RA baru saja kembali dari menjalankan ibadah umroh di tanah suci Makkah. Ia pergi untuk umrah bersama kedua orang tua dan adik laki-lakinya.

Diki Yudha, orang tua RA, tidak pernah menyangka bahwa putrinya, yang baru saja menyelesaikan perjalanan spiritual yang begitu berarti, akan mengalami musibah tragis yang menyebabkan lengan kanannya terputus akibat serangan senjata tajam. Kejadian ini tentu menjadi misteri tersendiri dan menjadi fokus perhatian banyak pihak.

Hal ini mengagetkan Yudha, mengingat dua hari sebelumnya, RA tampak tenang di rumah.

Tiba-tiba pada Rabu (1/11/2023) dini hari sekira pukul 01.00 WIB, RA keluar rumah tanpa pamit orangtuanya.

Ketika Yudha terbangun, mendapati RA tidak ada di rumah membawa motor Honda Scoopy.

Yudha mencoba mencari RA namun hingga pukul 01. 30 WIB, korban tidak ditemukan.

Yudha pulang dan beberapa waktu kemudian ia mendapat informasi RA sedang mengalami tindakan kekerasan dibacok orang tidak dikenal hingga tangannya putus.

Saat itu RA masih berada di Rumah Sakit Muhammadiyah Babat.

Korban ditolong teman-temannya dan saat di Rumah Sakit ia melihat tangan kanan RA putus.

“Tapi potongan tangannya juga sudah ada di situ (RS),” ungkapnya.

Karena kondisinya itu, RA pagi itu juga dirujuk ke RS dr Soetomo Surabaya.

RA segera mendapatkan perawatan dan telah dilakukan tindakan operasi yang pertama.

“Sekarang masih di ICU. Rencananya hari ini tindakan penyambungan yang kedua,” kata Yudha.

Yudha berharap insiden yang dialami putrinya ini bisa segera terungkap.

Penyebabnya Misterius

Hingga kini penyebab putusnya tangan RA belum jelas, begitu juga dengan pelakunya.

Diakui Yudha, RA sudah bisa diajak komunikasi dan sudah ditanyakan bagaimana peristiwa itu terjadi, termasuk kemungkinan pelakunya.

Namun sampai hari ketiga setelah kejadian, RA masih menutup rapat kejadiannya.

Berulangkali Ia menanyakan terkait insiden yang menyebabkan RA menderita itu selalu buntu.

Ia menilai anaknya masih merahasiakan sesuatu, karena setiap ditanya selalu mengaku tidak ingat.

“Anakku belum jujur, Kan tidak mungkin to, masak ndak tahu bagaimana saat ia dibacok,” ungkap Yudha saat ditemui di tempat usahanya, Jumat (3/11/2023) pagi.

RA dimata Yudha dinilai sebagai anak yang tidak terbuka.

“Sampai sekarang belum mengaku, katanya lupa-lupa, tidak ingat,” kata Yudha.

Peristiwa ini membuat seluruh anggota keluarga Yudha bersedih. Meski informasi yang didapatnya, tangan RA bisa disambung.

“Hari ini operasi kedua,” katanya.

Operasi pertama dilaksanakan pada Rabu (1/11/2023) pukul 02.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB.

Ia berharap upaya penyambungan tangan kanan putrinya itu berhasil.

“Menurut istri saya habisnya ratusan juta. Cuma saya ndak tahu persisnya,” kata Yudha yang ditemui SURYA di tempat usahanya, Jumat (3/11/2023).

Yudha berharap pelakunya segera tertangkap dan akan dimintai untuk mengganti seluruh biaya pengobatan anaknya.

“Ya suruh ganti, biayanya lebih dari Rp 100 juta,”katanya.

Urusan laporan ke Polisi, katanya, diserahkan ke adiknya bernama Wito.

“Jadi yang laporan ke polisi ya adikku itu (Wito). Saya ndak ikut ngurusi, malah tambah bingung aku,” ungkapnya.

Sementara itu Ketua RT 02 Babat, Slamet mengakui ia mendengar kejadian itu, namun belum berhasil ketemu korban, karena RA dirujuk ke RS dr Soetomo Surabaya.

“Ya bener kejadiannya. Dan itu dua hari setelah pulang Umrah bersama kedua orang tuanya dan adik laki-lakinya,” kata Slamet yang rumah bersebelahan dengan rumah korban.

Sosok Pacar RA Disorot

Diki Yudha mengungkap sang putri mempunyai hubungan dengan seorang pemuda asal Nawangan, Kecamatan Widang, Tuban.

Ia memperkirakan peristiwa yang dialami RA itu tidak jauh dengan yang ia ketahui itu.

“Menurutku ya sekitar itu aja, kira-kira. Namanya menduga-duga,” katanya.

Pemuda asal Nawangan itu bernama Roni.

Dan menurutnya, antara RA dengan Roni itu sudah saling menyukai.

Ia juga belum mendengar, apakah RA mempunyai pacar lain selain Roni.

Ia mengira, sebelum kejadian itu, RA sedang melindungi Roni sebagai pemuda yang dekat dengan RA.

“Jadi kira-kira anakku itu sedang melindungi Roni,” ungkapnya.

Hanya saja, sampai sekarang ini belum memberikan pengakuan yang sebenarnya.

Setiap kali ditanya, selalu memberikan jawaban tidak ingat dengan apa telah dialami pada Rabu (1/11/202) pagi dini hari itu.

Yang ia dapatkan, informasinya Roni itu juga menjadi anggota salah satu perguruan silat.

Namun ia tidak tahu pasti nama perguruan silat yang diikuti Roni.

“Saya ndak tahu perguruan silatnya apa,” kata Yudha.

Sebelumnya, Kaur Bin Ops (KBO) Satreskrim Polres Tuban Iptu Edi Siswanto mengungkapkan, tidak ada saksi mata dari peristiwa tragis itu.

Karena itu pihaknya belum bisa mengungkapkan kronologis kejadiannya.

Apalagi hingga kini, korban masih dirawat di RSUD dr Soetomo Surabaya dan belum bisa dimintai keterangan.

“Peristiwa persisnya masih kami selidiki,” ujarnya saat dihubungi surya.co.id, Kamis (2/11/2023) siang.

Hingga saat ini, para personel Satreskrim Polres Tuban terjun dan menyebar di sekitar lokasi kejadian untuk mengumpulkan keterangan.

Perwira pertama polri dengan dua balok emas di pundak ini berharap, kondisi RA segera membaik supaya dapat dimintai keterangan.

“Dan personel Satreskrim Polres Tuban dapat lekas mendapat keterangan berharga mengenai kejadian ini,” pungkasnya.

Di bagian lain, motif kawanan gangster membegal RA belum jelas.

Itu mengingat, barang berharga milik remaja perempuan berusia 14 tahun tinggal di Jalan Pramuka, Kelurahan/Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan tersebut, tak ada yang raib.

“Barang berharga milik RA semisal motor dan handphone masih ada. Tak ada yang dirampas,” ujar Iptu Edi Siswanto, Kamis (2/11/2023) malam.

Fakta itu, lanjut Edi sapaannya, memunculkan dugaan bahwa kawanan gangster menyerang RA merupakan individu-individu yang mengidap mental atau karakter sporadis dan sadis.

“Namun, tetap saja. Kepastiannya bagaimana, belum jelas. Kami masih melakukan penyelidikan terkait kronologi peristiwa, pelaku, berikut motifnya,” tandas Edi.

Kasat Reskrim Polres Tuban Iptu Rianto mengatakan hal serupa. Hingga Kamis (2/11/2023) malam ini, para anggota Satreskrim Polres Tuban masih diterjunkan dan menyebar di sekitar lokasi kejadian.

“Penyelidikan masih terus dilakukan. Para personel masih ada di lapangan guna mengumpulkan keterangan,” jelas mantan Kapolsek Jenu, Polres Tuban itu.

Share:

Arfi AS

Penulis berita bola, prediksi sepakbola paling akurat, percaya diri tulisan tentang dunia olahraganya adalah yang paling cepat dan akurat. Berita reportase juga merupakan keahlian dari Anak kelahiran KOta Soto Lamongan ini