Updatebanget.id – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memberikan respons terkait insiden bentrokan yang melibatkan simpatisan partai dan anggota Gerakan Pemuda Ka’bah (GPK) di Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, pada hari Minggu (15/10) yang lalu. Totok Hedi Santosa, Sekretaris DPD PDIP DIY, menyatakan bahwa pihaknya sedang melakukan penyelidikan mendalam untuk memahami akar permasalahan dari insiden tersebut.
“Saya belum tahu pasti,” ujar Totok ketika dihubungi pada hari Senin (16/10).
Totok mengungkapkan bahwa ia baru mengetahui adanya insiden tersebut pada malam Minggu setelah menerima pemberitahuan dari jajaran DPC PDIP Kabupaten Magelang dan DPD PDIP Jawa Tengah. Setelah situasi bentrokan mereda, Totok segera menuju Muntilan sekitar pukul 20.00 WIB karena diminta untuk berusaha membujuk para simpatisan yang terlibat dalam insiden dengan GPK agar kembali ke Yogyakarta.
“Pulangnya kemudian saya minta dikawal kepolisian,” ucap Totok.
Totok memastikan bahwa insiden kemarin ini tak memengaruhi hubungan PDIP dan PPP di level daerah, khususnya Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan tingkat nasional dalam menyongsong Pilpres 2024.
Kedua partai berkoalisi mendukung bakal calon presiden (bacapres) Ganjar Pranowo di Pilpres 2024. Sementara GPK sendiri adalah organisasi sayap pemuda dari PPP.
“Sejauh ini solid, sejauh ini enggak ada apa-apa. Enggak akan mempengaruhi,” klaim Totok.
Bentrokan yang melibatkan massa pemuda diduga dari Laskar PDI Perjuangan (PDIP) dan Gerakan Pemuda Ka’bah (GPK) terjadi di Muntilan, Magelang, Jawa Tengah, pada Minggu (15/10).
Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Stefanus Satake Bayu mengatakan kejadian bermula pada pukul 15.15 WIB, ketika Laskar BSM PDIP Jogja terkena lemparan batu yang diduga berasal dari kelompok GPK.
Ia menyebut aksi pelemparan batu itu terjadi di wilayah Prumpung, Muntilan, setelah Laskar BSM PDIP selesai mengikuti Acara di Lapangan Supardi.
“Pada pukul 15.30 WIB, Laskar BSM yang berjumlah 200 orang, sesampainya di Tape Ketan diadang massa yang mengatasnamakan Laskar GPK yang tidak memakai atribut, kekuatannya hampir 300 orang,” ujarnya dalam keterangan tertulis.
Imbas pengadangan tersebut, Satake mengatakan kedua kelompok massa sempat terlibat adu mulut dan mulai saling melempar batu.
Ia menyebut petugas kepolisian yang dipimpin langsung oleh Kapolresta Magelang Kombes Ruruh Wicaksono sempat mencoba melerai aksi bentrokan tersebut.
Selain itu, Satake menuturkan Kapolresta juga sempat meminta massa aksi dari Laskar BSM PDIP untuk berbalik arah. Namun ketika hal itu terjadi, laskar GPK langsung mengejar dan kembali terjadi aksi saling lempar batu.
Lebih lanjut, Satake mengatakan dalam aksi bentrokan tersebut juga terdapat enam sepeda motor yang dibakar oleh massa. Kendati demikian, ia memastikan tak ada korban jiwa dalam kejadian itu.
Pemkab Magelang prihatin dengan kejadian kerusuhan antarkelompok yang terjadi di Muntilan. Selain itu, Pemkab Magelang juga memohon maaf kepada pengguna jalan raya yang terganggu akibat kejadian tersebut.
Bupati Magelang Zaenal Arifin menyatakan pihaknya akan berupaya membantu mediasi sehingga keributan sejenis tak terjadi lagi di wilayahnya.