Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Pembatasan Bahan Bakar Ancam Distribusi Bantuan di Gaza, PBB Beri Peringatan

screenshot 3266

Updatebanget.id – Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Pengungsi Palestina (United Nations Relief and Works Agency/UNRWA) mengingatkan bahwa pembatasan bahan bakar ke Jalur Gaza dapat menghambat truk-truk bantuan yang bertugas menyampaikan kebutuhan vital kepada warga sipil.

Direktur UNRWA, Thomas White, menyatakan dalam unggahan di Twitter bahwa keputusan Israel untuk membatasi bahan bakar yang masuk ke Gaza berdampak pada kapasitas Penyeberangan Rafah, perbatasan Mesir dan Gaza, yang menerima truk-truk bantuan.

“Pembatasan bahan bakar oleh otoritas Israel ke Gaza berarti berkurangnya kapasitas di Penyeberangan Rafah untuk menerima truk-truk bantuan,” ungkap White pada Sabtu (18/11).

White menjelaskan bahwa pembatasan bahan bakar menyulitkan pengelolaan komoditas untuk mengirimkan pasokan harian di Rafah, terutama bagi fasilitas kritis seperti rumah sakit atau perusahaan telekomunikasi.

Dengan situasi ini, truk-truk bahan bakar harus bekerja ekstra untuk memastikan pasokan bahan bakar mencukupi tidak hanya untuk truk-truk bantuan tetapi juga untuk fasilitas-fasilitas penting lainnya.

Pada 15 November, setelah lebih dari sebulan diblokade oleh Israel, sebuah truk bahan bakar diberi izin untuk pertama kalinya memasuki Gaza. Meskipun demikian, jumlah bahan bakar yang diterima UNRWA hanya mencapai 23.027 liter atau sekitar sembilan persen dari kebutuhan harian PBB.

Seorang sumber di Mesir menyatakan bahwa pengiriman bahan bakar tersebut dilakukan ke UNRWA “untuk memfasilitasi pengiriman bantuan setelah truk-truk di pihak Palestina berhenti beroperasi karena kekurangan bahan bakar.” Namun, bahan bakar tersebut tidak dapat digunakan untuk keperluan rumah sakit atau penyediaan air, menurut White.

Usai protes tersebut, Israel akhirnya menambah izin dua truk bahan bakar untuk masuk ke Gaza setiap hari. Hal ini untuk menjaga sistem pengolahan air dan limbah tetap beroperasi sehingga mencegah situasi yang tak diinginkan.

“Kami mengambil keputusan itu untuk mencegah penyebaran epidemi. Kami tidak memerlukan epidemi yang akan merugikan warga sipil atau pejuang kami. Jika ada epidemi, pertempuran akan berhenti,” kata penasihat keamanan nasional Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Tzachi Hanegbi, dikutip Al Jazeera.

Hanegbi juga mengatakan keputusan ini diambil atas permintaan Amerika Serikat.

Seorang pejabat Kementerian Luar Negeri AS pun mengatakan bahwa Israel berkomitmen untuk mengizinkan 120.000 liter (31.700 galon) bahan bakar setiap 48 jam untuk truk UNRWA dan kebutuhan lainnya seperti desalinasi air, pemompaan limbah, serta untuk toko roti dan rumah sakit di selatan Gaza.

Tambahan 20.000 liter (5.300 galon) setiap dua hari akan diizinkan untuk memasok generator listrik perusahaan telekomunikasi Paltel. Perusahaan ini sebelumnya sudah memperingatkan bahwa dalam waktu dekat akan terjadi pemadaman jaringan telepon seluler karena tak ada bahan bakar untuk menyalakan generator listrik.

Meski begitu, kelompok-kelompok bantuan kemanusiaan menegaskan bahwa jatah bahan bakar yang diberikan Israel ke Gaza hingga kini masih jauh dari cukup.

Share:

Arfi AS

Penulis berita bola, prediksi sepakbola paling akurat, percaya diri tulisan tentang dunia olahraganya adalah yang paling cepat dan akurat. Berita reportase juga merupakan keahlian dari Anak kelahiran KOta Soto Lamongan ini