Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Perancang Rumah Sakit Indonesia Membantah Tuduhan Israel Tentang Markas Hamas

screenshot 2930

Updatebanget.id – Perancang Rumah Sakit Indonesia, Edy Wahyudi, menepis dengan tegas tuduhan Israel terkait RS Indonesia sebagai markas Hamas untuk melancarkan serangan ke Tel Aviv. Melalui keterangan video yang dirilis oleh Medical Emergency Rescue Committee (Mer-C) sebagai pengelola RS Indonesia, Edy menegaskan bahwa pernyataan Laksamana Muda Daniel Hagari, juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF), tidak benar ketika menyebutkan bahwa RS tersebut memiliki tiga lokasi di Jalur Gaza.

Edy menjelaskan bahwa RS Indonesia hanya berada di satu lokasi, yakni bangunan seluas 1,6 hektar yang menjadi pusat perawatan pasien. Dua lokasi lain yang disebutkan oleh Hagari, menurut Edy, bukan bagian dari Rumah Sakit Indonesia.

“Berdasarkan peta yang ditunjukkan oleh juru bicara IDF, Daniel Hagari, yang menyatakan bahwa RS Indonesia berada di tiga lokasi, yang benar adalah RS Indonesia hanya berada di satu lokasi saja. Jadi, kedua lokasi yang disebutkan bukan bagian dari Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Palestina,” tegas Edy.

Selain itu, Edy juga membantah tuduhan Hagari terkait waktu pembangunan RS Indonesia. Ia menegaskan bahwa proses tender untuk pembangunan struktur RS baru dimulai pada 2 Februari 2011, bukan pada tahun 2010 seperti yang diakui oleh juru bicara IDF.

“Ini ditunjukkan dengan adanya surat tender. Ini adalah iklan tender di koran lokal Palestina. Pemasangan iklan pemenang tender pembangunan tahap 1 untuk RS Indonesia di lokak koran Palestina pada tanggal 2 Februari 2011. Dan pembangunan tahap struktur RS Indonesia sendiri baru dimulai pada bulan Mei 2011,” ucap Edy.

Dalam kesempatan itu, Edy turut bicara mengenai lengkungan yang disinggung Hagari sebagai lokasi Hamas membangun terowongan ratusan kilometer di bawah rumah sakit dan masjid.

Edy menyebut pihaknya tak pernah menemukan hal ganjil saat pertama membangun Rumah Sakit Indonesia. Dia pun sekali lagi menegaskan bahwa foto lengkungan yang ditunjukkan Hagari kepada publik tidak berlokasi di RS Indonesia.

“Lahan di bagian ini bukanlah lokasi RS Indonesia dan berarti lengkungan yang ditunjukkan oleh IDF bukan dari pembangunan RS Indonesia,” tuturnya.

Lebih lanjut, Edy turut menyoroti tudingan Hagari mengenai situs peluncur roket Hamas sejauh 75 meter dari Rumah Sakit Indonesia.

Edy berujar lokasi yang disebut tempat peluncuran roket itu bahkan sudah dibombardir pasukan Negeri Zionis pada 2014 dalam agresi 52 hari.

“Lokasi yang dikatakan IDF ini sudah dibombardir oleh IDF pada tahun 2014 dalam agresi 52 hari. Saat itu kami berada di Gaza sedang melakukan pembangunan RS Indonesia di sana,” ucapnya.

Bantahan Edy ini dilayangkan setelah Hagari mengatakan RS Indonesia menjadi markas dan perisai Hamas dalam menjalankan operasinya di Gaza.

Hagari menyebut Hamas mengeksploitasi rumah sakit di Gaza untuk dijadikan “mesin perangnya”.

Dia menunjukkan video, foto, dan audio yang mendukung tuduhannya itu. Salah satu citra satelit menunjukkan peluncur roket yang diklaim terletak di seberang jalan dari Rumah Sakit Indonesia.

“Mereka meluncurkan roket ke Israel 75 meter dari rumah sakit. Kenapa? Mereka tahu persis bahwa jika Israel menyerang landasan peluncuran seperti itu, rumah sakit akan rusak,” katanya.

Hamas sendiri membantah memiliki markas di rumah sakit dan sebaliknya, menuduh Israel menyebarkan kebohongan.

Sejak agresi Israel dimulai 7 Oktober lalu, RS Indonesia menjadi satu dari beberapa rumah sakit di Gaza yang menjadi target serangan Tel Aviv.

Menurut Direktur RS Indonesia di Gaza, Atef Kahlout, lingkungan RS Indonesia terkena serangan 11 rudal dalam satu hari.

Banyak bagian rumah sakit yang telah rusak imbas serangan. Padahal, RS Indonesia menampung ribuan pasien maupun pengungsi.

Share:

Arfi AS

Penulis berita bola, prediksi sepakbola paling akurat, percaya diri tulisan tentang dunia olahraganya adalah yang paling cepat dan akurat. Berita reportase juga merupakan keahlian dari Anak kelahiran KOta Soto Lamongan ini