Berikut ini adalah ramalan melalui mimpi dengan metode erek erek agar dapat hasil yang semakin Pas pada Permasalah Ekonomi Makro, jadi tetapkan dengan angka database keluaran masing masing pasaran yang anda gunakan.
Pengertian Ilmu Ekonomi
Pengertian Ilmu Ekonomi – Dari sisi produksi ilmu ekonomi diartikan dalam arti sempit, pengertian sempit dari ilmu ekonomi yakni berkenaan dengan bagaimana mengkombinasi factor factor produksi untuk menciptakan barang dan jasa untk memenuhi kebutuhan. Ilmu ekonomi dalam lingku produksi atau sisi mikro didepenisikan sebagai berikut :
Ilmu ekonomi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkat laku
manusia untuk menghasilkan barang dan jasa. Pengertian yang pertama merujuk
kepada bagaimana proses penciptaan barang sehingga dapat dipergunakan dalam
pemenuhan kebutuhan hidup manusia. Artinya kita akan dapat mengetahui dimana
lokasi perusahaan diletakkan, dari mana bahan baku diperoleh, berapa tenaga
kerja yang dibutuhkan, teknik produksi yang dipergunakan, siapa pengguna
konsumen barang dan jasa yang dihasilkan dari proses produksi.
Pengertin lain dari ilmu ekonomi dilihat dari sisi makro adalah “
ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkat laku manusi untuk mmenuhi kebutuhan “.
Pengertian yang kedua ini menunuk kepada alat pemuas kebutuhan manusia itu
sendiri sudah barang tentu alat pemuas dan kebutuhan selalu tidak ada titik
temu dan tidak dapat disatukan. Tidak dapat bertemunya antara kebutuhan dan
alat pemuas kebutuhan dikarenakan terjadinya berpedaan sifat. Sifat kebutuhan
atau keinginan manusia menunjukan adanya ketidak terbatasan, sementara alat
pemuas kebutuhan yang dimiliki menunjukan sifat keterbatasan.
Alat pemuas dapat dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan yang sifatnya terbatas adalah berupa penghasilan atau income yang diperoleh seseorang dengan melakukan aktifitas. Aktifitas yang dapat memberkan konpensasi berupa upah atau gaji atau pendapatan lainnya sebagai balas jasa yng dikeluarkannya terhadap organisasi dan instansi baik pemerintah ataupun swasta dan kegiatan kegiatan lain yang dapat dilakukan oleh seseorang seperti sector pertanian, pertambangan, perkebunan, perikanan danseltor lain yang mendatangkan hasil. Jadi dapat dikatan bahwa pendapatan yang diterima oleh seseorang sangat tergantung aktifitas yang dilakukan.
Kebutuhan diartikan sebagai keinginan dari seseorang untuk
memiliki sesuau yang akan memberikan kepuasan bagi dirinya setelah menikmati
atau memilikinya. Keubutuhan dengan sifat yang tidak terbatas dapat kita
golongakan menjadi :
- Kebutuhan primer
atau utama - Kebutuhan skunder
atau kebutuhan tambahan - Kebutuhan tersier
atau kebutuhan pelengkap.
Perbedaan perbedaan sifat antara alat pemuas kebutuhan dengan
kebtuhan, agar tidal menimbulkan permasalahan, maka diperlukan rasional dalam
berpikir untuk menggunakan alat pemuas yang diperoleh dan kita mempunyai dalam
memenuhi kebutuhan. Rasionalisasi dalam pemenuhan kebutuhan diperlukan sebuah
anggaran pemenuhan kebutuhan sehingga adanya keseimbangan antara kebutuhan dengan
alat pemuas. Keseimbanggan tersebut dengan membuat garis anggaran kebutuhan,
sebagai contoh anggaran yang dibuat oleh mahasiswa yang melenjutkan studi pada
perguruan tinggi Z sebagai berikut.
Contoh kesuaian pendapatan dan pengeluaran (BEP)
Penerimaan per bulan | Pengeluaran per bulan | ||
Gaji/upah | Rp 250.000 | Makan | Rp 450.000 |
Sewa kamar | Rp 200.000 | ||
Sabun mandi, pasta gigi, dll |
Rp 25.000 | ||
Uang cadangan | Rp 75.000 |
Apabila anggaran diatas tidak dianggarkan dengan sebaik mungkin
maka dapat menimbulkan masalah dalam ekonomi mahasiswa yang kuliah pada sebuah
perguruan tinggi X., sehingga kalau semua mahasiswa yang ada diperguruan tinggi
X tidak melakukan rencana anggaran keuangan yang baik maka semua mahasiswa yang
ada di PT. X akan terjadi masalah. Jadi disini kita sudah dapat membedakan mana
mahasiswa individu mahasiswa dan masalah mahasiswa keseluruhan di PT. X.
Uraian diatas menggambarkan masalah individu dan masalah
keseluruhan di PT.X. Masalah individu yang terjadi di PT. X tersebut adalah
disebut masalah mikro. Seseorang yang melanjutkan studi sementara masalah
mahasiswa secara keseluruhan yang terjadi di PT X dimaksud adalah masalah
makro. Jadi saat ini kita sudah bisa membedakn mana tang menjadi permasalahan
mikro dan makro. Masalah mikro adalah sebuah masalah yang ruang lingkupnya
kecil atau terbatas , sementara masalah makro adalah masalah yang ruang
lingkupnya besar dan menyeluruh. Pembahasan yang dilakukan berkenaan masalah
makro, permasalahan makro dapat dikategorikan masalah jangka pendek dan jangka
panjang. Masalah ekonomi makro baik janggka pendek maupun jangka panjang dapat
terlihat pada uraian berikut :
Masalah jangka pendek |
Masalah jangka panjang |
1, inflasi |
Pertumbuhan ekonomi |
2. pengangguran |
|
Neraca perdagangan internasional |
Agar masalah kebijakan yang dibuat dalam jangka pendek dapat
dikurangi, maka asumsi yang dapat dipakai untuk mengurangi dampak dari
kebijakan tersebut adalah :
- Social,
politik, Ekonomi stabil - Jumlah penduduk
tidak banyak berubah - Kapasitas produksi
tetapsesuai dengan kapasitasnya.
Faktor Faktor Produksi
Sebuah organisasi perusahaan maupun instansi dalm merubah bahan
baku menjadi barang setengah jadi atau barang jadi, diperlukan jiwa
interprenuer (seorang pelauk wira usaha) yang dapay mengkombinasikan factor factor
produksi yang tersedia. Factor produksi yyang kita ketahui tergabi menjadi :
- Factor produksi
tanah : merupakan factor produksi alam beserta kandungannya dan tidak dapat
diperbaharuia. - Factor produksi
modal - Factor produksi
tenaga kerja dengan berbgai tinggkatan seperti : tenaga kerja terdidik, tenaga
kerja terlatih, dan tenaga kerja tidak terdidik - Kewirausahan
merupakan keahlian dalam mengelola dan menggerakan factor produksi yang lain
untuk menciptakan barang dan jasa.
Analisa, kebijakan dan masalah pokok ekonomi makro
Beberapa hal yang dianalisa oleh ekonomi makro :
- Sebab-sebab factor
produksi tidak dapat dimanfaatkan secara penuh - Bagaimana langkah-langkah
dalam mengatasi persoalan pengangguran - Factor-faktor
apa saja yang dapat menyebabkan kenaikan harga - Bagaimana system
pemanfaatan factor-faktor produksi agar dapat dilakukan efesiensi.
Pemerintah menetapkan kebijakan ekonomi makro tentu saja mempunyai
tujuan. Kebijakan ekonomi makro adalah :
- Mencapai tingkat
pendapatan nasional yang tinggi - Mencapai tingkat
pertumbuhan yang tinggi - Terbuka kesempatan
kerja - Tercapai ditribusi
pendapatan yang lebih merata
Kebijakan yang ditetapkan sudah barang tentu berdampak, baik
positif maupun negative. Jadi kebijakan yang telah ditetapkan bisa berjalan
searah, akan tetapi bisa berjalan berlawanan. Sebagai contoh arah kebijakan
yang sejalan adalah bila peluan kesempatan kerja bertambah, maka pendapatan secara
nasional juga meningkat. Implikasi kebijakan yang berlawanan yang dapat
diurangkai contoh sebagai berikut ini : dengan kesempatan kerja meningkat
pendapatan pun meningkat, meningkatnya pendapatan bisa menimbulkan implasi
kalau tingkat diikuti dengan kebijakan untuk menambah jumlah barang dan jasa
karena adanya pertambahan permintaan.
Beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum merumuskan kegiatan,
yakni berkenaan masalah pokok ekonomi makro. Masalah ekonomi makro brkenaan
dengan pertanyaan-bertanyaan sebagai berikut :
What : berkenaan jenis apa yang harus diproduksi dan berapa jumlahnya.
Who : berkenaan dengan teknik produksi yang akan dipergunakan yakni menggunakan capital, menggunakan tenaga kerja dan kombinasi antara capital dan tenaga kerja.
Forwhom : menentukan barang dan jasa yang akan diproduksi, ini erat kaitan dengan kebijakan produksi. (Apakah untuk menengah kebawah, khusus menengah keatas).
Effesiensi : berkenaan dengan penggunaan factor-faktor produksi.
Prices : berkenaan dengan ketetapan harga barang dan jasa yang diproduksi (apakah semua kalangan atau khusus golongan ekonomi kelas tinggi).
demikianlah artikel yang diatas berjudul Permasalahan Ekonomi Makro dari ruangbimbel.co.id. semoga bermanfaat dan menambah wawasan kita semua. Terima Kasih
#Permasalah #Ekonomi #Makro