Updatebanget.id – Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza, Palestina, masih menjadi target serangan dari Israel. Bahkan, pihak Israel menuduh bahwa RS Indonesia merupakan markas bagi Hamas, kelompok milisi Palestina yang menguasai Gaza dan tengah dalam konflik dengan Israel. Poin-poin respons dari pemerintah Indonesia terkait tuduhan ini adalah sebagai berikut:
Pertama, RS Indonesia di Gaza adalah fasilitas yang sepenuhnya dibangun oleh masyarakat Indonesia dengan tujuan utama pelayanan kemanusiaan. Fasilitas ini didirikan untuk memberikan layanan medis kepada warga Palestina di Gaza yang membutuhkan perawatan medis.
Kedua, Indonesia menegaskan bahwa RS Indonesia tidak terlibat dalam aktivitas politik atau militer, dan tidak digunakan sebagai basis atau markas untuk kelompok apapun. RS Indonesia selalu menjalankan misi kemanusiaan dengan netralitas dan profesionalisme.
Ketiga, Indonesia mengutuk penggunaan fasilitas kemanusiaan, seperti rumah sakit, sebagai perisai dalam konflik. Prinsip-prinsip hukum kemanusiaan internasional harus tetap dihormati, termasuk perlindungan terhadap fasilitas medis dan staf kesehatan.
Keempat, Indonesia mendorong agar pihak-pihak yang terlibat dalam konflik di Gaza untuk menjaga keamanan fasilitas medis dan memastikan akses yang aman bagi pasien yang membutuhkan perawatan medis darurat.
Pemerintah Indonesia dengan tegas menekankan komitmennya terhadap misi kemanusiaan RS Indonesia di Gaza dan menegaskan bahwa fasilitas tersebut tidak terlibat dalam aktivitas militer dan politik di wilayah tersebut.
“RS Indonesia saat ini sudah dikelola sepenuhnya oleh otoritas Palestina di Gaza, meskipun dari waktu ke waktu selalu ada relawan Indonesia yang membantu,” kata Iqbal melalui pernyataan kepada wartawan pada Selasa (7/11).
Kedua, Iqbal menuturkan RS Indonesia adalah satu dari segelintir fasilitas kesehatan yang masih berfungsi di Gaza di tengah jumlah korban serangan Israel yang terus bertambah setiap harinya.
“Rumah sakit ini saat ini merawat pasien dalam jumlah jauh melampaui kapasitasnya,” papar Iqbal.
Ketiga, Iqbal juga mengatakan Menlu RI Retno Marsudi sejak awal secara konsisten mengutuk dan menyerukan penghentian segera serangan membabi buta terhadap target sipil, khususnya fasilitas-fasilitas kemanusiaan di Gaza, termasuk rumah sakit dan ambulans.
Selain itu, Iqbal juga memaparkan kondisi 3 WNI relawan di rumah sakit Indonesia yang memilih bertahan untuk meneruskan misi kemanusiaan mereka ketimbang dievakuasi pulang ke Tanah Air.
“Mereka (3 WNI) dalam kondisi baik dan secara sadar memilih untuk tidak ikut dievakuasi oleh pemerintah. Kemlu terus berkomunikasi dengan ketiga WNI tersebut guna memonitor kondisinya,” ujar Iqbal.
Rumah Sakit Indonesia di Gaza kini menjadi satu-satunya harapan bagi warga yang berada di Gaza Utara, di tengah agresi Israel.
RS Indonesia masih berdiri utuh di tengah gempuran Israel di Gaza, namun terancam lumpuh operasionalnya menyusul pasokan listrik, obat-obatan, hingga logistik lainnya yang makin menipis di tengah blokade negara Zionis.
