Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Rincian Dana Israel yang Diperkirakan Mencapai Rp794 Triliun untuk Perang di Gaza

screenshot 2596

Updatebanget.id – Israel diperkirakan akan menghabiskan sekitar Rp794 triliun (dengan asumsi kurs Rp15.589 per dolar AS) atau sekitar US$51 miliar dalam perang melawan Hamas di Jalur Gaza, Palestina. Angka ini merupakan perkiraan yang diungkapkan oleh surat kabar keuangan Calcalist. Dana tersebut akan digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari biaya pertahanan, risiko hilangnya pendapatan, kompensasi bisnis, hingga rehabilitasi pasca-perang.

Sebagian besar dari anggaran tersebut, yakni sekitar US$252 juta per hari, akan dialokasikan untuk biaya pertahanan. Selain itu, sekitar US$10 miliar hingga US$15 miliar diperkirakan akan digunakan untuk mengatasi hilangnya pendapatan akibat konflik ini. Ada pula dana sekitar US$4,2 miliar hingga US$5 miliar yang akan diperuntukkan bagi kompensasi bisnis yang terdampak, dan US$2,5 miliar hingga US$5 miliar untuk rehabilitasi pasca-perang.

Laporan dari Calcalist juga mencatat bahwa perkiraan ini setara dengan sekitar 10 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) Israel, dengan asumsi perang berlangsung selama 8 hingga 12 bulan. Angka-angka ini memberikan gambaran tentang dampak ekonomi yang signifikan dari konflik bersenjata di wilayah Gaza.

Prediksi waktu itu didasari terbatasnya aktivitas di Gaza, tanpa partisipasi penuh Hizbullah Lebanon, Iran atau Yaman; dan sekitar 350 ribu warga Israel yang direkrut sebagai cadangan militer segera kembali bekerja.

Namun, Kementerian Keuangan Israel tidak sepakat dengan data yang dikeluarkan Calcalist soal biaya memerangi Hamas tersebut.

Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich sebelumnya mengatakan pemerintahnya sedang mempersiapkan paket bantuan ekonomi bagi mereka yang terkena dampak serangan Palestina. Bantuan itu disebutnya akan ‘lebih besar dan lebih luas’ dibandingkan selama pandemi Covid-19.

Pada Kamis (2/11), Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan negaranya berkomitmen untuk membantu semua orang yang terkena dampak perang.

“Arahan saya jelas, buka keran dan salurkan dana kepada siapapun yang membutuhkan,” ujar Netanyahu tanpa menyebutkan angkanya.

“Sama seperti yang kami lakukan pada masa Covid-19. Dalam satu dekade terakhir, kami telah membangun perekonomian yang sangat kuat di sini dan bahkan jika perang menuntut dampak ekonomi dari kami, seperti yang terjadi saat ini, kami akan membayarnya tanpa ragu-ragu,” ujar Netanyahu.

Setelah perang, S&P memangkas prospek peringkat Israel menjadi negatif, sementara Moody’s dan Fitch meninjau ulang peringkat Israel untuk kemungkinan penurunan peringkat.

S&P500 adalah sebuah indeks yang terdiri dari saham 500 perusahaan dengan modal-besar, kebanyakan berasal dari Amerika Serikat.

Share:

Arfi AS

Penulis berita bola, prediksi sepakbola paling akurat, percaya diri tulisan tentang dunia olahraganya adalah yang paling cepat dan akurat. Berita reportase juga merupakan keahlian dari Anak kelahiran KOta Soto Lamongan ini