Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Sukses di Bisnis Hidroponik Sayuran: Kiat dari Pasutri di Lamongan

Updatebanget.id – Bisnis hidroponik adalah alternatif yang menarik, terutama dalam menghadapi tantangan musim kemarau yang panjang. Dengan biaya produksi yang lebih rendah dan tanah yang tidak selalu tersedia, banyak yang melihat ini sebagai peluang usaha yang menjanjikan. Salah satu contoh kesuksesan dalam usaha hidroponik datang dari pasangan suami istri di Kelurahan Sidoharjo, Kecamatan/Kabupaten Lamongan.

Helmi Adinata, seorang petani hidroponik, telah berhasil mengembangkan berbagai jenis sayuran di lahan seluas sekitar 2000 meter persegi. Tidak hanya itu, Helmi juga telah memberdayakan petani hidroponik lainnya melalui berbagai kemitraan. Ia memulai usahanya pada tahun 2017 dengan unit bisnis bernama Hidroponik Farm Lamongan, dan kini bersama istrinya, mereka mulai merasakan hasil manis dari bisnis hidroponik mereka.

Helmi berbagi kisahnya, dimana ketika ia memulai usahanya, ia hanyalah satu orang yang memulai dengan beberapa pipa untuk media tanam. Sementara sang istri membantu dalam promosi dan pemasaran produk mereka. “Saat memulai bisnis sekitar 5 tahun yang lalu, sekarang kami memiliki 1 kebun edukasi dan 4 kebun produksi lengkap dengan tempat pembibitan,” ungkap Helmi pada Kamis (12/10/2023).

Hingga saat ini, Helmi telah sukses dalam menciptakan lapangan pekerjaan bagi 5 orang dan memberdayakan 4 mitra petani hidroponik lainnya. Dalam model kemitraan yang dijalankannya, Helmi menerapkan sistem bagi hasil, di mana para petani menyediakan tanaman sementara ia bertugas mencari pasar dan pelanggan.

Kesuksesan mereka dalam bisnis hidroponik adalah contoh yang menginspirasi, menunjukkan bahwa dengan kerja keras dan kemitraan yang baik, usaha di bidang pertanian hidroponik bisa memberikan hasil yang memuaskan.

“Kalau mitra itu sistemnya kami yang bantu menjual dan mencari konsumen. Kalau untuk pasarnya, selain Lamongan, juga Surabaya untuk kebutuhan supermarket,” paparnya Selain itu, ia juga menyediakan 1 kebun edukasi dimana kebun tersebut diperuntukan bagi pembelajaran outdor bagi anak-anak, atau kepentingan penelitian.

“Intinya konsisten saja, kalau mau sayur ya hidroponik sayur saja jangan campur buah-buahan, selain perawatannya beda juga kebutuhan pasar lebih besar ke sayur mayur,” kata dia. Meski begitu, usaha ini bukan tanpa tantangan. Yang perlu diperhatikan, yakni soal cuaca biasanya saat musik kemarau tanaman banyak yang mati serta perlu perawatan lebih intensif.

“Kalau kemarau begini, per minggu bisa 5 persen gagal tanam. Jadi untuk mengatasinya harus jeli kontrol produksi,” bebernya.

Untuk yang ingin memulai usaha, kata Helmi, yang perlu dicermati, selain cuaca, yakni konsumsi daya listrik karena hidroponik sangat bergantung pada sirkulasi air.

“Jadi harus pintar mengontrol air, dan biaya paling banyak listrik karena harus terus menyala apalagi untuk yang pembibitan,” urainya.

Share:

Arfi AS

Penulis berita bola, prediksi sepakbola paling akurat, percaya diri tulisan tentang dunia olahraganya adalah yang paling cepat dan akurat. Berita reportase juga merupakan keahlian dari Anak kelahiran KOta Soto Lamongan ini