updatebanget.id – Band asal Inggris, The 1975 mengumumkan bahwa pertunjukan mereka di Jakarta batal dilaksanakan sesuai rencana. Dalam sebuah postingan yang diunggah we.the.fest, dituliskan bahwa:
“Band tidak pernah mengambil keputusan untuk membatalkan sebuah pertunjukan dengan mudah dan sangat menantikan bermain untuk para pengeman di Jakarta dan Taipei, tapi sayangnya, karena keadaan saat ini, tidak memungkinkan untuk melanjutkan pertunjukkan yang dijadwalkan”.
The 1975 adalah band utama di gelaran music We The Fest Jakarta pada Minggu (23/07), selain musisi Indonesia seperti Cokelat, Raisa, Tiara Andini.
Dalam festival We The Fest, terdapat juga musisi internasional yang akan menunjukkan aksinya selama tiga hari dari 21 Juli hingga 23 Juli.
Mereka di antaranya adalah The Strokes, The Kid Laroi, dan Daniel Caesar.
Dalam konser sebelumnya di Malaysia, band ini menimbulkan kontroversi di masyarakat karena vokalisnya Matty Healy menyerang undang-undang anti-LGBT negara itu.
Saat The 1975 tampil di Good Vibes Festival, Malaysia Healy berbicara kepada penonton dengan ucapan yang sarat ‘kata-kata kotor’ sebelum mencium pemain bassnya, Ross MacDonald.
Band kemudian mengakhiri penampilan mereka, mengeklaim bahwa pejabat memerintahkan mereka turun panggung.
Homoseksualitas adalah tindakan ilegal di Malaysia dengan ancaman 20 tahun penjara.
Band ini tampil di Good Vibes Festival di ibu kota Kuala Lumpur pada hari Jumat, (21/07).
Pada hari Sabtu, penyelenggara festival mengatakan sisa jadwal festival telah dibatalkan menyusul kontroversi tersebut.
Sebuah pernyataan mengatakan keputusan itu diambil setelah “arahan pembatalan segera” dari Kementerian Komunikasi dan Digital Malaysia, sebagai bagian dari “sikap teguh menentang pihak mana pun yang menolak, mencemooh, atau melanggar undang-undang Malaysia.”
Dalam cuplikan yang dibagikan secara online, Healy terlihat mengatakan kepada penonton bahwa keputusan band untuk tampil di Malaysia adalah sebuah “kesalahan”.
“Saat kami memesan pertunjukan, saya tidak melihatnya,” kata Healy. “Saya tidak melihat poin [kata ejekan], benar, saya tidak melihat poin untuk mengundang 1975 ke suatu negara dan kemudian memberi tahu kami dengan siapa kami dapat berhubungan seks.”
“Sayangnya Anda tidak mendapatkan banyak lagu yang membangkitkan semangat karena saya [kata ejekan] marah,” lanjut vokalis itu.
“Dan itu tidak adil bagi Anda, karena Anda bukan perwakilan dari pemerintah Anda. Karena Anda anak muda, dan saya yakin banyak dari Anda gay, progresif, dan keren.”